Friday, June 3, 2016

Makalah Perbandingan Metode Dekomposisi dan Analisis Runtut Waktu Pada Perusahaan Mitsubishi PT Berlian Maju Motor Palembang



1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada masa sekarang persaingan bisnis tak bisa dihindari, maka dibutuhkanlah perencanaan dalam mengelolanya. Berdasarkan pendapat (Freddy, 2005) Perencanaan kapasitas produksi yang baik harus sesuai dengan besarnya kebutuhan permintaan. Kondisi pada waktu yang akan datang tidaklah dapat diperkirakan secara pasti sehingga orang bisnis mau tidak mau bekerja dengan berorientasi pada kondisi pada waktu yang akan datang yang tidak pasti. Usaha untuk meminimalkan ketidakpastian itu lazim dilakukan dengan metode atau teknik peramalan tertentu”.
Perencanaan yang baik harus dibuat dengan baik dan benar agar mendapatkan hasil dari proyeksi yang kita bayangkan dan sesuai tujuan yang kita harapkan dengan menggunakan berbagai teknik peramalan serta menggunakan berbagai kemajuan teknologi. Para wirausahawan dan perusahaan dalam membuat perencanaan bisnis dapat memanfaatkan perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dan pesat khususnya teknologi pengolahan data untuk dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan berkualitas untuk dapat mengikuti kemajuan dengan menggunakan tenkik peramalan yang ada.
Teknik peramalan berdasarkan pendapat (Barry Render, 2001)Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan  dengan  pengambilan  data  historis  dan  memproyeksikannya  ke  masa  depan dengan menggunakan beebrapa bentuk model matematis.”
 Namun pengolahan data yang baik tidak menjamin sebuah perusahaan dapat menuju kesuksesan sebagai mana yang diharapkan oleh tiap prusahaan, sehingga untuk mencapai kesuksesan sebuah bisnis, diperlukan adanya perancangan yang matang, serta adanya teknik khusus dalam melihat tingkat bisnis dimasa akan datang. Oleh sebab itu dapat kita lihat bahwa, dalam mengelolah sebuah bisnis diperlukan peramalan melalui data-data yang ada.
Data yang diperlukan merupakan data perusahaan yang sudah ada sebelumnya, untuk memproyeksikan pendapatan yang akan diperoleh pada tahun atau periode berikutnya. Data tersebut dapat berupa data penjualan perusahaan, dengan menggunakan teknik proyeksi bisnis yang baik dapat diketahui atau diramalkan bagaimana tingkat pendapatan perusahaan untuk kedepannya. Berdasarkan uraian diatas maka kami tertarik untuk mengadakan penelitian tentang metodologi dekomposisi dalam meramalkan tingkat penjualan Mobil Mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor Palembang .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana proyeksi penjualan mobil mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor   Palembang menggunakan metodologi dekomposisi ?
2.      Bagaimana proyeksi penjualan mobil mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor Palembang menggunakan metodologi analisis runtut waktu ?
3.      Bagaimana perbandingan dalam memproyeksikan penjualan mobil mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor  Palembang menggunakan metodologi dekomposisi dan analisis runtut waktu ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.      Peneliti ingin mengetahui bagaimana proyeksi penjualan menggunakan metodologi dekomposisi dan analisis runtut waktu pada penjualan mobil mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor Palembang
2.      Peneliti ingin mengetahui bagaimana perbandingan proyeksi penjualan menggunakan metodologi dekomposisi dan analisis runtut waktu pada penjualan mobil mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor Palembang

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Sebagai masukan kepada pimpinan PT Berlian Maju Motor Palembang untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijaksanaan atau keputusan yang berkaitan dengan masalah penjualan.
2.      Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di bidang Teknik Proyeksi Bisnis , khususnya dalam bidang Proyeksi atau peramalan penjualan.
3.      Sebagai referensi atau sumber data sekunder bagi peneliti lain yang relevan dengan penelitian ini.



2. Kajian Teori

2.1 Metodologi Dekomposisi

Menurut (Pangestu Subagyo, 2002) Metoda Dekomposisi dibagi kedalam dua bentuk metoda yaitu metoda Trend Linier Least Squares dan Trend Eksponensial. Penggunaan metoda-metoda itu tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat data yang dimiliki.”
Menurut (E Mcgee, 1992)Prinsip dasar dari metode dekomposisi deret waktu adalah mendekomposisi (memecah) data deret waktu menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masing-masing komponen dari deret waktu tersebut secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ketepatan peramalan dan membantu pemahaman atas perilaku deret data secara lebih baik .”
Menurut (Vincent, 1991) “Metode dekomposisi merupakan salah satu model peramalan yang telah lama dipergunakan diantara metode-metode lainnya.”  Model ini diperkenalkan oleh para ahli ekonomi pada permulaan abad ke-20 dalam mencoba mengendalikan siklus usaha. Dasar dari metode dekomposisi yang sekarang diperkenalkan pada tahun 1920 ketika konsep rasio terhadap trend diperkenalkan. Sejak saat itu metode dekomposisi telah dipergunakan secara luas dalam bidang ekonomi dan bisnis. Metode dekomposisi mendasarkan asumsi bahwa data yang ada merupakan gabungan komponen pola dan error.

2.2 Metodologi Analisis Runtut Waktu


Menurut  (McGee, 1999) “analisis runtun waktu merupakan salah satu prosedur statistika yang diterapkan untuk meramalkan struktur probabilitas keadaan yang akan datang dalam rangka pengambilan keputusan. Dasar pemikiran runtun waktu adalah pengamatan sekarang (Zt) dipengaruhi oleh satu atau beberapa pengamatan sebelumnya (Zt-k). Dengan kata lain, model runtun waktu dibuat karena secara statistik ada korelasi antar deret pengamatan. Tujuan analisis runtun waktu antara lain memahami dan menjelaskan mekanisme tertentu, meramalkan suatu nilai di masa depan, dan mengoptimalkan sistem kendali .”

3.Data Penjualan Mitsubishi PT Berlian Maju Motor Palembang

Data Grafik Penjualan Mobil Mitsubishi
 Data dari website www.kontan.co.id

Data Penjualan Per Kuartal Penjualan Mobil Mitsubishi
Pada PT Berlian Maju MotorPalembang

4. Kesimpulan Dan Hasil

4.1 Analisis Dekomposisi


4.2 AnalisisRuntut Waktu


5. Perbandingan Teknik Dekomposisi dan Runtut Waktu

Berdasarkan penelitian kelompok kami perbandingan antara metodologi teknik proyeksi dekomposisi dan teknik proyeksi analisis runtun waktu memiliki kelebihan tersendiri, dimana untuk analisis runtun waktu memiliki kelebihan yaitu lebih mudah dan lebih sedikit proses perhitungannya sedangkan metodologi dekomposisi memiliki kelebihan yaitu perhitungan yang rinci dalam proses peramalan dan perhitungannya. Jadi setiap metodologi cukup baik dalam memproyeksikan peramalan penjualan yang akan terjadi untuk periode selanjutnya, hanya tinggal bagaimana perusahaan dapat dengan teliti dalam proses perhitungannya karena sedikit kesalahan dapat menghasilkan proyeksi yang berbeda. 
Akan tetapi berdasarkan  penelitian yang kami lakukan,   metodologi dekomposisi untuk perusahaan Mitsubishi di Palembang lebih baik karena perusahaan tersebut memiliki sistem keuangan yang baik dalam pengelolaan keuangannya. Jadi walaupun metodologi dekomposisi lebih sulit dan rumit, namun memberikan hasil yang rinci untuk perusahaan besar seperti Mitsubishi. Sedangkan metodologi analisis runtun waktu  memiliki proses perhitungan yang lebih cepat dan simpel dan tidak memakan waktu yang lama. Mungkin teknik proyeksi ini tebih cocok untuk jenis usaha menengah kebawah yang memiliki sistem keuangan yang tidak begitu rumit dan banyak. Sedangkan untuk metodologi dekomposisi lebih cocok digunakan untuk perusahaan besar yang memiliki sistem keuangan yang lebih besar dan SDM yang lebih mengerti dan paham dalam proyeksi penjualan.
Alasan mengapa metodologi ini lebih baik karena metodologi dekomposisi selain hasil yang diberikan lebih rinci, metodologi ini juga memberikan informasi proyeksi yang lebih akurat.

6. Rekomendasi dan Saran 


Berdasarkan uraian penelitian yang kelompok kami lakukan rekomendasi yang dapat kami berikan yaitu lebih baik untuk perusahaan besar seperti Mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor  Palembang sebaiknya menggunakan metodologi dekomposisi yang memang cocok untuk perusahaan besar dan dapat menampilkan hasil proyeksi yang rinci dan akurat tentu dengan tangan – tangan ahli SDM yang ada di perusahaan tersebut yang dapat mengolah data penjualan untuk melihat proyeksi penjualan kedepannya.
Untuk metodologi runtun waktu kurang cocok bagi perusahaan ini karena terlalu simpel dan data yang disediakan tidak begitu rinci dalam sistem perhitungannya. Karena kami berpandangan bahwa penggunaan metodologi proyeksi dapat disesuaikan dengan usaha yang dijalankan individu maupun perusahaan karena memiliki perbedaan dalam sistem keuangan pada perusahaan besar dan UKM, perusahaan besar dapat menggunakan metodologi dekomposisi yang lebih rinci sedangkan untuk UKM dapat menggunakan teknik proyeksi yang lebih simpel dengan metodologi runtun waktu.
Saran yang dapat kami berikan untuk Perusahaan Mitsubishi pada PT Berlian Maju Motor  Palembang yaitu lebih meningkatkan SDM yang ahli dalam memproyeksikan penjualan perusahaan, karena sebaik apapun teknik proyeksi jika tidak dilakukan oleh orang yang tepat pada tempatnya  maka sistem yang ada tidak dapat berjalan dengan baik.


 



 

1 comment: