Friday, November 13, 2015

PERILAKU KEORGANISASIAN - KEPEMIMPINAN



A.    Pengertian Kepemimpinan

Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi.  Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bagaimanapun juga, kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer.

Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruhpada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut.

Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut. Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut,pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhiorang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

Pengertian kepemimpinan menurut para ahli :
1. Charles W. Marrifield, kepemimpinan adalah menyangkut bagaimana memutilasi, memobilisasikan, mengarahkan dan mengoordinasikan motif-motif dan kesetiaan orang orang yang terlibat dalam usaha bersama secara sukarela. (leadership is somehow closely realeted to stimulating, mobilizing, directing and coordinating the motivies anda loyaltie to eyeged in voluntary enterprise).
2. M Stogdill dalam bukunya Miftah Thoha (2007:260) berpendapat bahwa dalam kepemimpinan terdapat unsur kekuasaan yang merupakan sarana pemimpin untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya.
3.    Robert Dubin dalam bukunya Miftah Thoha (2007:259) berpendapat bahwa kepemimpinan dapat diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan.
4.       Wirawan (2002:98) berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan interaksi sosial antara pemimpin dan pengikut dalam interaksi sosial kedua belah pihak dapat saling memberikan kebebasan untuk menggunakan kekuasaannya untuk mencapai tujuan sistem sosial dan tujuan pribadi masing-masing.
5.       Menurut Northouse, P.G. (2003:3) kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum.
6.       Dubrin, A.J. (2001:3) bahwa kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
7.       George R. Terry, merumuskan kepemimpinan itu adalah kegiatan mempengaruhi orang untuk bekerja lebih sukarela, guna mencapai tujuan bersama. (leadership is the activity of influencing people to strive willingly for mutual objectives).
8.       Dr, Sarwono Prawiroharjo, merumuskan kepemimpinan adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang menurut pertimbangan mereka adalah perlu dan bermanfaat.
9.   Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan kepercayaan, respek,dan kerja sama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field manual (22-100).

B.     Pendekatan - Pendekatan Studi Kepemimpinan

Penelitian -  penelitian dan teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan mengenai sifat, perilaku, dan situasional (contingency) dalam study tentang kepemimpinan. Pendekatan pertama memandang kepemimpinan itu tumbuh dari bakat. Pendekatan kedua pemimpin tumbuh dari perilaku. Kedua pendekatan diatas berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilaku yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun yang ia masuki. Pendekatan ketiga bersandar pada situasi (situasionair perspective).


Kondisilah yang menentukan efektifitas pemimpin. Efektifitas pemimpin bervariasi menurut situasi tugas yang harus diselesaikan, keterampilan dan penghargaan bawahan, lingkungan organisasi dan pengalaman masa lalu. Dalam situasi yang berbeda prestasi seorang pemimpin berbeda pula. Mungkin bisa lebih baik atau lebih buruk. Pendekatan ini memunculkan pendekatan kontingensi yang menentukan efektifitas situasi gaya pemimpin.

C.     Pendekatan Sifat - Sifat Kepemimpinan

Para teoritisi kesifatan adalah kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan. Mereka percaya bahwa para pemimpin memiliki ciri – ciri atau sifat – sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para pengikutnya. Daftar sifat – sifat ini dapat menjadi sangat panjang , tetapi cenderung mencakup energi, pandangan, pengetahuan, dan kecerdasan, imajinasi, kepercayaan diri, integritas , kepandaian berbicara, pengendalian dan keseimbangan mental maupun emosional, berbentuk phisik, pergaulan sosial dan persahabatan, dorongan, antusiasme, berani dan sebagainya.

D.    Perbedaan Kepemimpinan Dengan Manajer
Manager
Leadership
       Building and maintaining an organizational structure (membangun dan mengembangkan struktur organisasi)
Building and maintaining an organizational culture (membangun dan mengembangkan kultur organisasi)
       Path- following (merujuk pada alur kepengikutan)
Path- finding (merujuk pada alur penemuan)
    Doing thing right (mengerjakan sesuatu yang benar)
Doing the right thing (mengerjakan sesuatu dengan benar)
       The manager maintains, relies and control (mengedepankan pemeliharaan dan pengendalian)
The leader develops, inspires trust (mengembangkan dan menginspirasi kepercayaan)
      A preoccupation with the here-and-now of goal attainment (beranjak dengan “disini dan sekarang” dari pencapaian tujuan)
Focused on the creation of a vision about a desired future state (berfokus pada upaya mengkreasi tentang masa depan yang diinginkan)
     Managers maintain a low level of emotional involvement (memelihara level rendah keterlibatan emosional)
Leaders have empathy with other people and give attention to what event and action means (mempunyai empati terhadap orang lain dan memberi perhatian pada setiap peristiwa dan makna tindakan)
     Designing and carry out plant, getting things done, working effectively with people (mendesain dan membawa rencana, mendorong tindakan, dan bekerja efektif dengan orang)
Establishing a mission, giving a sense of direction (memantapkan misi dan membangkitkan rasa untuk mencapai arah tertentu)
      Being taught by the organization (mengembangkan pikiran dari organisasi)
Learning from the organization (belajar dari organisasi)
Sumber: Stoner, Freeman, Gilbert dalam Danim (2008: 4-5)

E.      Fungsi - Fungsi Kepemimpinan
Agar suatu kegiatan organisasi berjalan dengan efektif, seorang pemimpin harus melaksanakan dua fungsi utama yaitu :
1.  Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah. Fungsi ini mencakup pemberian saran dalam penyelesaian masalah , informasi dan pendapat.
2.  Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau anggota (group-maintenance) maupun sosial. Fungsi ini mencakup semua yang dapat memperlancar kegiatan organisasi, persetujuan dengan organisasi lain, penengahan perbedaan pendapat, dll.

F.       Gaya - Gaya Kepemimpinan

Para peneliti telah mengidentifikasikan adanya dua gaya kepemimpinan yaitu :
1. Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented). Dalam gaya ini pemimpin mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup agar menjamin tugas dilaksanakan sesuai dengan instruksi yang telah diberikan. Pemimpin dengan gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawannya.
2. Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented). Dalam gaya ini , pemimpin lebih memotivasi karyawannya daripada mengawasinya. Pemimpin menyemangati karyawannya dalam melaksanakan tugas denga memberikan partisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati antar anggota/karyawan.
G.     Teori X & Y dari McGregor

Strategi kepemimpinan efektif yang menggunakan manajemen partisipatif dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku klasiknya the Human Side of Enterprise. Buku ini memiliki dampak besar pada para pemimpin. Konsep McGregor yang paling terkenal adalah bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan-anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia. Terdapat dua anggapan yang saling berlawanan yang dibuat oleh para manajer dalam industri, yaitu :

1.    Anggapan teori X
a.       Kebanyakan sifat yang paling melekat pada manusia adalah “MALAS” atau tidak menyukai suatu pekerjaan dan akan menghindarinya bila memungkinkan.
b.      Karakteristik “malas” memungkinkan manusia harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan instruksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
c.       Kebanyakan manusia lebih senang diarahkan , ingin menghindari tanggung jawab, ambisinya yang relatif kecil dan menginginkan keamanan/jaminan hidup diatas segalanya.

2.    Anggapan Teori Y
a.       Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia seperti bermain dan istirahat.
b.      Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan. Ia akan melakukan pengendalian dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan.
c.       Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka.
d.      Rata-rata manusia dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
e.       Ada kapasitas besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas dalam penyelesaian masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
f.       Potensi intelektual manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.

Seorang pemimpin yang menganut anggapan teori X akan cenderung menyukai gaya kepemimpinan otokratik, sebaliknya pemimpin yang mengikuti teori Y akan lebih menyukai gaya kepemimpinan partisipatif atau demokratik.

H.     Rangkaian Kesatuan Kepemimpinan Tannenbaum dan Schmidt
Sebelum pemimpin/manajer melakukan pilihan gaya kepemimpinan terlebih dahulu harus mempertimbangkan tiga kumpulan kekuatan yaitu :

1. Kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam diri manajer yang meliputi :
a. Sistem nilai
b. Kepercayaan terhadap bawahan
c. Perasaan aman dan tidak aman
d. Kecenderungan kepemimpinan sendiri

2.  Kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam diri bawahan mencakup :
a. Kebutuhan akan kebebasan
b. Efektifitas kelompok
c. Desakan waktu
d. Sifat masalah itu sendiri

3. Kekuatan situasi mencakup :
a. Bentuk organisasi
b. Efektifitas kelompok
c. Desakan waktu
d. Sifat dari suatu masalah


I.        Teori Siklus Hidup Kepemimpinan

Pendekatan kontigen ini dikemukakan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Mereka berpendapat bahwa pemimpin yang efektif bervariasi menurut kematangan bawahan. Kematangan disini diartikan sebagai keinginan akan pencapaian, kesediaan menerima tanggung jawab dan kemampuan serta pengalaman. Bukan menurut usia atau stabilitas emosi.



Paul Hersey dan Kenneth Blanchard berpendapat bahwa hubungan antara manajer dengan bawahan ada empat tahap, yaitu :
1. Tahap pertama ketika bawahan baru pertama kali masuk organisasi, orientasi tugas yang tinggi adalah sangat tepat dan perlu diperkenalkan aturan dan prosedur organisasi.
2. Tahap kedua masih berorientasi pada tugas tetapi kepercayaan pada bawahan mulai ditingkatkan dan menuju kepada manajemen yang berorientasi pada karyawan.
3. Tahap ketiga kemampuan dan motivasi prestasi sudah mulai kelihatan dan manajer memberikan tanggung jawab yang lebih besar sehingga tidak lagi memerlukn hubungan direktif dengan manajer mereka.



Daftar Pustaka
Handoko, T.Hani ; 2009.  Manajemen, BPFE,  Yogyakarta.

Sunday, August 30, 2015

Makalah Investasi Asing Pada Perekonomian Indonesia



ABSTRAK

Investasi merupakan unsur utama dalam pembangunan ekonomi suatu negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang di kehendaki, maka diperlukan sejumlah Investasi tertentu yang di biayai dengan tabungan nasional. Di negara-negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia tidak mempunyai sumber dana yang cukup, guna membiayai pembangunan negaranya. Maka dari itu pemerintah Indonesia menawarkan surat berharga kepada investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investas iasing merupakan modal yang diberikan oleh luar negeri kepada Indonesia seperti penanaman saham di perusahaan-perusahaan di Indonesia dan obligasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.

Terbatasnya akumulasi berupa kapital tabungan di dalam negri inilah yang menyebabkan pemerintah Indonesia mengeluarkan surat berharga. Selain itu dikarenakan oleh rendahnya produktivitas, dan tingginya konsumsi. Sejalan dengan sasaran pembangunan bahwa sasaran pembangunan di titik beratkan dibidang ekonomi yaitu penataan swastanisasi nasional yang mengarah pada penguatan, peningkatan, perluasan dan penyebaran sektor swasta keseluruh wilayah Indonesia, maka investasi kesektor swasta adalah pendukung pembangunan nasional untuk mencapai tujuan-tujuaan pembangunan nasional.Kebijakan pembangunan Indonesia mencakup pengembangan iklim usaha dan investasi, peningkatan swasta nasional pengembangan usaha kecil dan menengah.



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya suatu negara memerlukan pengorbanan yang begitu keras, bagaimana agar bisa menciptakan negara ini sejahtera untuk setiap warga negara yang dinggal di Indonesia. Pelaksanaan pembangunan ekonomi suatu negara, terutama negara berkembang atau less-developed countries (LDC) seringkali terbentur oleh ketersediaan modal yang terbatas dan hal ini menjadi salah satu hambatan utama bagi negara-negara tersebut untuk melaksanakan pembangunannya.

Pembangunan ekonomi merupakan hal penting yang tentu menjadi tujuan sekaligus garapan utama pemerintah. Indonesia, sebagai negara berkembang kerap mempermasalahkan hal ini. Penggarapan pembangunan ekonomi menjadi satu hal utama yang diusahakan. Mulai dari pembangunan ekonomi daerah hingga pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.

Indonesia memiliki perekonomian yang masih rapuh dan tidak konstan dari waktu ke waktu. Kondisi seperti ini membuat Indonesia tidak mampu mempertahankan stabilitas perekonomiannya dari pengaruh internal maupun eksternal. Salah satu komponen yang terkena imbas dari ketidakmampuan Perekonomian Indonesia mengatasi guncangan ekonomi dari luar adalah membengkaknya pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemerintah sehingga mengakibatkan defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Salah satu contoh upaya dari pemerintah yang dapat dilakukan adalah investasi asing. Investasi Asing merupakan faktor yang menentukan setelah investasi dalam negeri dicanangkan. Dengan adanya Investasi Asaing pemerintah mendapatkan penerimaan dari pajak yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat seperti yang tercantum dalam APBN sedangkan masyarakat diuntungkan dengan terbukanya lowongan pekerjaan.

Investasi asing dapat juga memberikan manfaat tetapi kadang kala investasi asing mempunyai dampak negatif yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Maka bagi para investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia di atur dalam Undang-undang 1945. Contohnya saja saat ini semakin banyak perusahaan asing, gedung-gedung milik orang asing yang berdiri kokoh di Indonesia atau perkebunan Indonesia yang dikelola oleh orang asing.

Maka dari itu dengan adanya makalah ini kami bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang investasi asing kepada semuanya.


B. Rumusan Masalah 

     Seberapa pentingkah peran investasi asing dalam perkembangan ekonomi di Indonesia? 
     Bagaimana dampak investasi asing pada perekonomian Indonesia?

C. Tujuan 

     Untuk mengetahui penting atau tidaknya investasi asing di Indonesia 
     Untuk mengetahui dampak positif dan negatif investasi asing terhadap perekonomian Indonesia



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      Pengertian Investasi Asing

Penanaman modal atau lebih sering disebut investasi menurut Todaro (2000) bahwa sumber daya yang akan digunakan untuk meningkatkan  pendapatan dan konsumsi di masa yang akan datang disebut sebagai investasi. Suparmoko dan Maria R (2000) menyatakan investasi adalah  pengeluaran yang ditujukan untk menambah atau mempertahankan  persediaan capital (capital stock). Persediaan capital ini terdiri dari pabrik- pabrik, mesin-mesin kantor dan barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi, termasuk dalam persediaan capital adalah rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun yang bersangkutan.

Menurut Eno Setyowati, dkk (2008) dalam jurnalnya pada masa Orde Baru, modal asing, khususnya utang luar negeri, secara faktual ditempatkan sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan, meskipun secara normatif harus ditempatkan sebagai sumber tambahan. Kenyataan inilah yang menyebabkan bahaya tersembunyi, yang secara inheren melekat pada pola pembangunan yang didorong modal asing. Apabila posisi ketergantungan semakin besar, semakin besar pula resiko terkait yang harus dihadapi oleh sistem ekonomi global dalam bentuk ketergantungan terhadap modal asing, khususnya utang luar negeri (Rachbini, 1995).

2.      Teori Investasi dari Keynes

John Maynard Keynes menyatakan “ The social object of skilled investment should be to defeat the dark forces of time and ignorance which envelope our future ”. Pengeluaran untuk konsumsi barang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan rumah tangga saat ini, sedangkan pengeluaran untuk  barang-barang investasi bertujuan meningkatkan standard hidup untuk tahun-tahun mendatang. Investasi adalah komponen PDB yang mengkaitkan masa kini dan masa depan. Belanja investasi memainkan peranan penting tidak hanya pada  pertumbuhan jangka panjang namun juga pada siklus bisnis jangka pendek. Investasi merupakan unsur PDB yang paling sering berubah, sehingga hal tersebut telah menarik minat para ekonom untuk mempelajari perilaku investasi untuk memahami fluktuasi dalam output barang dan jasa  perekonomian dengan lebih baik. Model-model PDB seperti IS-LM, didasarkan pada fungsi investasi sederhana yang mengkaitkan investasi dengan tingkat bunga riil :
I = I(r).
Fungsi itu menyatakan bahwa kenaikan tingkat bunga riil menurunkan investasi.





3.      Penelitian Terdahulu

Naveed Shahzad dan M. Zahid dalam jurnalnya “The Determinants of  Foreign Direct Investment in Pakistan” menyatakan bahwa variabel - variabel yang mempengaruhi penanaman modal asing di Pakistan adalah PDB dan PMDN. Kemudian Sarwedi (2002) dalam penelitiannya “ Investasi Asing  Langsung di Indonesia dan Faktor yang mempengaruhinya” menyatakan bahwa  dalam jangka pendek ditemukan bahwa variabel PDB,  pertumbuhan ekonomi, upah pekerja dan ekspor menunjukkan pengaruh positif dan signifikan untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi PMA di Indonesia. Sedangkan dalam jangka panjang, seluruh variabel bebas menunjukkan pengaruh yang negatif.




BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A.  Landasan Teori 

     1. Pengertian Investasi Asing

         Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 pengertian investasi asing adalah sebagai berikut :
a.    Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.
b.  Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
c. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.

Investasi asing di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung dikenal dengan Penanaman  Modal Asing (PMA), merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Penanaman modal asing atau investasi seringkali diartikan dalam pengertian yang berbeda-beda. Perbedaan penggunaan istilah investasi terletak pada cakupan dari makna yang dimaksudkan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Peranan modal asing dalam pembangunan telah lama diperbincangkan oleh para ahli ekonomi pembangunan. Secara garis besar, pemikiran mereka adalah sebagai berikut. Pertama, sumber dana eksternal yaitu modal asing dapat dimanfaatkan oleh negara yang sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perubahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi (meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif).

Investor dapat dibagi menjadi 2, yaitu investor domestik dan investor asing. Investor domestik merupakan investor yang berasal dari dalam negeri, sedangkan investor asing berarti investor yang berasal dari negara asing.

·         Investasi Asing
Penanaman modal asing dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Investasi Asing Langsung
Investasi asing langsung adalah investasi yang langsung ditanamkan dengan mendirikan perusahaan di industri atau bidang usaha tertentu seperti pertambangan, properti, pertanian, dan lain sebagainya. Investasi di sektor riil sangat penting karena dapat memberi manfaat ekonomi yang besar bagi Indonesia melalui penyerapan tenaga kerja, pengurangan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, pertumbuhan industri, dan penggarapan berbagai sumber daya ekonomi.

2.      Investasi asing tidak langsung
Investasi tidak langsung banyak dilakukan dalam bentuk saham korporasi, surat obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN). Banyaknya dana asing dari investasi ini memang telah menguatkan nilai rupiah, namun penguatan tersebut tidak ada artinya apabila tidak membawa dampak positif bagi sektor riil dan rakyat.

Landasan hukum penanaman modal di Indonesia oleh Undang-undang No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing. Masuknya modal asing bagi perekonomian Indonesia merupakan tuntutan keadaan bagi ekonomi maupun politik Indonesia. Di mana investasi melalui modal asing secara langsung lebih baik dari pada penarikan dana melalui pinjaman luar negeri, sebab melalui penanaman modal asing secara langsung, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di kontrol lebih mudah sebab para investor asing berada pada kekentuan hukum di Indonesia, sedangkan melalui pinjaman luar negeri Indonesia akan lebih memperoleh sisi negatif sebab melalui pinjaman luar negeri Indonesia akan di kenai aturan-aturan yang berasal dari pihak pemberi pinjaman.

Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga keuangan seperti saham dan obligasi. Dalam Keppres No. 60 tahun 1998, pasar modal dipahami sebagai bursa yang menjadi sarana mempertemukan penawaran dan permintaan efek (saham, sertifikat saham dan obligasi).
·         Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1.      Sebagai sumber penghimpun dana masyarakat
2.      Sebagai peendorong perkembangan investasi
3.      Sebagai sarana pendanaan bagi perusahaan
4.      Sebagai sarana alternatif investasi bagi investor
Obligasi merupakan surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu bulan dan memiliki tingkat suku bunga yang berubah-ubah. Surat hutang ini dikeluarkan oleh perusahaan dengan tujuan menarik dana dari investor dalam negeri dan investor asing yang dapat digunakan untuk pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanja.

Saham adalah bukti kepemilikan bagian modal perseroan yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan undang-undang.

Di dalam dunia keuangan, investor adalah orang atau lembaga yang melakukan suatu investasi atau dapat diartikan sebagai orang yang memiliki dana lebih untuk diinvestasikan ke dalam pembelian surat berharga keuangan.

2.      Pengertian Pertumbuhan Ekonomi 

Definisi pertumbuhan ekonomi adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Pertumbuhan ekonomi diukur dalam bentuk perkembangan ekonomi dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional riil perekonomian selama satu periode jangka panjang.

Pembangunan ekonomi sebagai peningkatan pendapatan per kapita masyarakat yaitu tingkat pertumbuhan GDP atau GNP pada suatu tahun tertentu adalah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, atau perkembangan GDP atau GNP yang terjadi dalam suatu negara dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, yang diukur dengan menggunakan indikator PDB. Permasalahan utang luar negeri sudah menjadi salah satu sumber ancaman bagi kondisi perekonomian makro Indonesia. Bagi negara berkembang, utang luar negeri adalah variabel yang bisa saja mendorong perekonomian sekaligus menghambat pertumbuhan ekonomi. Mendorong perekonomian maksudnya jika hutang-hutang tersebut digunakan untuk membuka lapangan kerja dan investasi dibidang pembangunan yang pada akhirnya dapat mendorong suatu perekonomian, sedangkan menghambat pertumbuhan apabila utang-utang tersebut tidak dipergunakan secara maksimal karena masih kurangnya fungsi pengawasan dan integritas atas penanggung jawab utang-utang itu sendiri.

Produk Domestik Bruto (PDB) atau GDP adalah nilai barang atau jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing yang ada di negara tersebut

B.   Analisis

1.      Peran Investasi Asing terhadap Perekonomian Indonesia

Sebagai negara berkembang, Indonesia tentu mengupayakan pembangunan ekonomi guna meningkatkan kemajuan perekonomian negara. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah dengan menggencarkan investasi atau mengajak masyarakat untuk giat menghimpun dana di pasar modal. Selain itu, munculnya banyak investor di Indonesia juga dilandasi oleh UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Berdasarkan undang-undang tersebut jelas sudah Indonesia memberikan kebebasan kepada investor domestik maupun investor asing untuk menanamkan modalnya dalam melakukan kegiatan usahanya di wilayah Indonesia. Sehingga jelas perusahaan Indonesia diperbolehkan untuk melakukan kerjasama dengan pihak asing dalam mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis.

Semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya di indonesia, itu berarti dalam sektor industri mengalami pertumbuhan. Sehingga semakin luas kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia, serta Indonesia sedikit demi sedkit mampu mengurangi ketergantungannya terhadap negara lain. Dari segi pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan.

Pemerintah indonesia sepakat mengeluarkan surat berharga berupa obligasi maupun saham dengan tujuan untuk memanbah pendapatan negara serta menutupi defisit yang dialami oleh APBN Indonesia. Peranan obligasi yaitu memberikan sumbangsih dalam penambahan modal untuk kegiatan pembangunan yang membutuhkan dana tidak sedikit. Di samping itu Indonesia mendapatkan tambahan pemasukan dari segi pajak, apabila pada saat Indonesia membayar bunga obligasi pada negara yang bersangkutan. Di sisi lain pemerintah Indonesia juga membuka kesempatan kepada investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan cara turut serta dalam transaksi jual beli saham yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dari sebagian saham yang dimiliki oleh investor asing maka pertumbuhan industri akan semakin cepat. Dalam pendapatan negara, dividen yang diterima oleh investor asing akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan sebagaimana mestinya.

Peranan lain dari investasi asing adalah sebagai berikut :
1.      Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
2.      Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan  dana untuk perbaikan  struktural agar menjadi lebih baik lagi.
3.      Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan.
4.      Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga mampu mengurangi pengangguran.
5.      Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.
6.      Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari sebelumnya.
7.      Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh penanam modal.
Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi 5. Pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif. Kelima, bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya.

Selama ini investor domestik di negara sedang berkembang enggan melakukan usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya investor asing akan sangat mendukung merintis usaha. Hal ini menunjukkan bahwa modal asing cenderung menaikkan tingkat produktifitas, kinerja dan pendapatan nasional.


2.       Dampak dari investasi asing terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia

Investasi asing dapat memberikan manfaat tetapi kadangkala investasi asing mempunyai dampak negatif yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah. Investasi asing dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di masyarakat Indonesia selain itu investasi asing juga mengurangi ketergantungan yang berlebihan yang terjadi di Negara Indonesia. 

a.       Dampak Positif Investasi asing
Pemerintah merapkan peraturan bahwa investor asing dapat menanamkan modalnya di Indonesia dengan penuh pertimbangan, demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Karena dengan adanya investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia itu berti banyak memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia.

Berikut ini dipaparkan beberapa manfaat dari adanya investasi asing, antara lain:
1.      Masuknya modal baru untuk pembangunan
2.      Menambah devisa negara
3.      Berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga adanya pemasukan bagi negara berupa pajak penghasilan
4.      Penyerapan tenaga kerja
5.      Berpengalaman di bidang teknologi
6.      Manajemen yang baik
7.      Berpengalaman dalam perdagangan internasional (ekspor-impor)
8.      Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan baku
9.      Permintaan terhadap Fluktuasi bunga bank dan valas
10.  Memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah
Dengan masuknya modal asing, pemerintah dapat melakukan pembangunan. Pembangunan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur. Modal pembangunan infrastruktur tersebut diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak tersebut diperoleh dari deviden dan bunga obligasi yang yang diterima oleh investor asing yang melakukan investasi di indonesia baik investasinya secara langsung maupun investasi tidak langsung yaitu berupa penanaman saham korporasi, surat obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN).

Hal ini sudah diatur dalam undang-undang. Besarnya pajak yang sudah diatur pemerintah tersebut akan masuk ke APBN dan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jika infrastruktur di Indonesia baik maka akan berpengaruh pada mudahnya akses industri di Indonesia. Jika infrastruktur baik, dan industri Indonesia mendapatkan modal yang cukup sehingga mampu memproduksi barang sesuai permintaan konsumen.

b.      Dampak Negatif investasi asing
Dengan masuknya investasi asing di Indonesia tidak selamanya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi bangsa Indonesia.
1.      Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing
2.      Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat tertutup, sehingga perusahaan tidak dapat diketahui sehat atau tidak
3.      SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajiban sebagaimana diatur undang-undang, sering menimbulkan dampak lingkungan dan sosial dimana perusahaan baru tersebut akan didirikan
4.      Bagi hasil (Product Sharing) tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul dan harus ditanggung oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
5.      Perusahaan asing mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan keuntungannya dibawa ke negaranya
6.      Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan pegawai lokal 
7.      Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama dalam perkembangannya
8.      Perusahaan asing akan menguasai pasar lokal, sehingga dikhawatirkan produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk asing dan kehilangan pasar lokal
9.      Sektor keuangan semakin tidak stabil
10.  Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
11.  Memperburuk neraca pembayaran
12.  Penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan oleh segelintir orang
Namun semua dampak negatif dari adanya penanaman modal asing di Indonesia sebenarnya itu dapat diminimalisir, apabila pemerintah dan masyarakat Indonesia mampu menangani dengan baik dan memetik pelajaran dari para investor asing tersebut.

C.  Indikator keberhasilan suatu negara dalam melakukan pembangunan ekonomi

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya dari Pengaruh investor asing bagi peningkatan pembangunan ekonomi nasional berikut beberapa indikator keberhasilan suatu negara dalam melakukan pembangunan ekonomi, yaitu :
a.      Pendapatan Nasional
Telah disebutkan bahwa dengan adanya investasi asing di Indonesia, maka otomatis cadangan modal Indonesia akan bertambah dan kemiskinan akan berkurang. Hal tersebut tentu akan meningkatkan pendapatan nasional pula. Selain itu, adanya investor asing akan memacu munculnya perusahaan-perusahaan baru. Munculnya perusahaan baru akan menambah pendapatan nasional melalui penarikan pajak.
b.      Pendapatan per Kapita
Pendapatan per kapita akan otomatis meningkat bila pendapatan nasional bertambah sedangkan jumlah penduduk tidak mengalami pertambahan.
c.       Kesempatan Kerja
Seperti yang telah penulis paparkan dalam landasan teori, investasi asing di sector riil akan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Indonesia melalui penyerapan tenaga kerja. Dengan begitu, tingginya tingkat pengangguran di Indonesia juga dapat tertatasi.
d.      Peranan Sektor Industri dan Jasa
Investasi asing juga akan meningkatkan pertumbuhan industri dan jasa karena mendapat dorongan dari investor asing.

Selain dari kriteria keberhasilan pembangunan, peran investor asing juga membantu mewujudkan beberapa tujuan pembangunan ekonomi Indonesia, yaitu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan hadirnya investor asing, maka akan menambah modal bagi perusahaan domestic. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan besar akan muncul dan tentu akan meningkatkan outputnya
  • Data lima besar negara yang berinvestasi di Indonesia berdasarkan asal negara
No.
Negara
Jumlah Investasi (dalam US$)
Prosentase (%)
1
Singapura
1,5 miliar
23,8
2
Inggris
0,7 miliar
10,8
3
Jepang
0,7 miliar
10,5
4
Taiwan
0,6 miliar
9,8
5
Mauritius
0,6 miliar
9,6
6
Lainnya
2,2 miliar
35,5

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Singapura merupakan negara yang paling besar dalam menanamkan investasinya di Indonesia, yakni sebesar US$1,5 miliar atau sebesar 23,8% dari porsi negara-negara lain yang menginvestasikan dananya ke Indonesia. Itu artinya bahwa investor dari Australia percaya pada Indonesia, bahwa modal yang ditanamkan di Indonesia bakal berkembang. Namun kasus yang terjadi untuk triwulan pertama pada tahun 2013 ini investasi asing di indonesia untyk sementara waktu di pegang oleh Jepang. Jepang mulai menanamkan modalnya diberbagai industri di Indonesia untuk dapat menguasai pangsa pasar Indonesia

Dari investasi asing tersebut oleh pemerintah Indonesia direalisasikan keberbagai sektor diantaranya untuk industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebanyak US$1,1 miliar atau 17,6%, pertambangan US$1,1 miliar atau 16,8%, transportasi, gudang dan telekomunikasi US$0,8 miliar atau 12,8%, industri kertas, barang dari kertas dan percetakan US$0,7 miliar atau 10,3%, industri alat angkutan dan transportasilainnya US$0,5 miliar, atau 8,8%, dan lainnya US$2,1 miliar atau 22,7%.

Sedangkan realisasi PMA berdasarkan lokasi proyek, adalah DKI Jakarta sebanyak US$1,2 miliar, Jawa Barat US$1,0 miliar, Kalimantan Timur US$0,7 miliar, Sulawesi Tengah US$0,6 miliar, dan Riau US$0,6 miliar.

Dari realisasi-realisasi di atas dapat dilihat bahwa investasi asing sangat berpengaruh banyak di beberapa sector di Indonesia. Untuk itu investasi asing memang sangat penting dalam pemodalan perusahaan – perusahaan dan untuk membantu pemerintah memperoleh modal untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Seperti digunakan untuk perbaikan insfrastruktur dan membantu daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Investasi asing juga berperan penting dalam sektor pertanian, contohnya dalam subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Dari tahun 2010-2012 di subsektor tanaman pangan dan perkebunan ini mengalami peningkatan. Berikut grafik pertumbuhan investasi asing di sektor tanaman pangan dan perkebunan : 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor pangan mengalami pertumbuhan  dari US$751 juta di 2010 menjadi US$1,601.9 juta di 2012. Sebaliknya, komitmen APBN 2013 untuk subsidi pupuk dan benih kepada petani masih rendah, yakni hanya sekitar Rp 17,7 triliyun.

Subsidi pupuk dan benih yang masih rendah menjadi salah satu penyebab pertanian di Indonesia kurang mampu bersaing dalam kualitas produk yang dihasilkan.Hal ini yang membuat investasi asing pada sektor pangan masih rendah meskipun pada tahun 2012 tercatat mengalami kenaikan.

Tingkat Investasi asing di Indonesia mulai merangkak naik terjadi mulai tahun 2007, mungkin itu dikarenakan adanya perdagangan bebas.


D.  Keterkaitan PDB dengan investasi asing yang masuk ke Indonesia

Pada dasarnya yang dibutuhkan negara berkembang adalah modal, yang merupakan suatu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan adanya modal para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kapasitas produksinya, namun jika para pelaku pasar kekurangan modal itu akan menyebabkan terhambatnya proses produksi serta dapat menimbulkan masalah – masalah lain.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Apabila investasi asing yang masuk ke indonesia banyak maka tingkat produksi dalam negeri dapat meningkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyasrakat. Tingkat PDB dalam negeri yang diperoleh akan meningkat. Hal ini disebabkan produk yang diproduksi besar, permintaan konsumen meningkat, pendapatan meningkat sehingga PDB meningkat.



Berikut Grafik Realisasi PMA dan PMDN Indonesia :
Sumber: BKPM, 2012

Jumlah Investasi sampai akhir tahun 2012 untuk PMA mencapai 21.89 milyar USD dan PMDN mencapai 79.22 Triliun IDR. Pada tahun 2008, investasi PMA naik sedangkan PMDN menurun karena terjadinya kenaikan harga BBM akibat penurunan subsidi, sedangkan tahun 2009 investasi PMA menurun akibat krisis global yang dimulai akhir tahun 2009. Dengan normalnya kondisi ekonomi global dan perbaikan iklim investasi tahun 2010, jumlah investasi tahun 2010 meningkat lebih dari 50 persen, dimana hal ini terus meningkat sepanjang tahun 2011-2012. Dari demand side, pertumbuhan ekonomi meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan total nilai investasi swasta, baik melalui PMA maupun PMDN.

Dari sisi pengeluaran (demand side), pertumbuhan ekonomi ditopang dari kegiatan perdagangan, di mana pertumbuhan ekspor mencapai 14.1 persen walaupun laju pertumbuhan ekspor mengalami kontraksi dibandingkan tahun 2010, sedangkan impor mengalami laju pertumbuhan yang konstan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi 2011 ditopang oleh pertumbuhan ekspansif investasi sebesar 9.5 persen, di mana tahun 2009-2010 pertumbuhannya hanya sebesar 3.3 dan 8.5. Namun demikian, kontibusi utama dalam pembentukan PDB dari demand side didominasi oleh konsumsi masyarakat sebesar 54.89 persen, yang diikuti pembentukan modal bruto sebesar 35.83 persen.






BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari kasus diatas adalah bahwa Indonesia tidak bisa terlepas dari investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia dalam melakukan perkembangan perekonomian Indonesia. Investasi asing sendiri mempunyai peranan yang penting untuk mendukung pertumbuhan maupun perkembangan perekonomian Indonesia.

Untuk dapat menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, pihak Indonesia juga harus dapat memberikan dukungan seperti akses yang mudah baik administratif dan transportasi, maupun kerjasama yang baik antara pihak investor dan pemerintah Indonesia serta masyarakat Indonesia.

Investasi asing dapat mendorong perekonomian sehingga dapat berdampak positif bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia jika investasi tersebut digunakan untuk membuka lapangan kerja dan investasi dibidang pembangunan yang pada akhirnya dapat mendorong suatu perekonomian, sedangkan menghambat pertumbuhan atau yang akan berdampak buruk pada perekonomian Indonesia apabila investasi asing tersebut tidak dipergunakan secara maksimal karena masih kurangnya fungsi pengawasan dan integritas atas penanggung jawab investasi itu sendiri. Itulah yang akan mengakibatkan investasi tersebut dapat bermanfaat atau tidak pada perekonomian Indonesia.





DAFTAR PUSTAKA

Kadin-Indonesia. Waspada Daya Saing Nasional. Hal.21-22. www.kadin-indonesia.or.id.pdf. Diakses pada tanggal 27 April 2013
Setiawan,Dani. Waspadai Investasi Asing di Sektor Pangan. http://www.scribd.com/doc/2413665/Kebijaka-investasi-dalam-hal-pembangunan-ekonomi-writing. Diakses pada tanggal 25 April 2013
Deden. Pengertian Investasi. http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-1- pengertian-investasi.pdf. Diakses pada tanggal 24 April 2013
Usfariyanto .Pengaruh Perkembangan Pasar Modal Asing Terhadap Perekonomian Di Indonesia.http://usfariyanto.blogspot.com/2012/04/pengaruh-perkembangan-pasar-modal-asing.html. Diakses pada tanggal 24 April 2013
Hanif.Investasi dari luar Negeri dan Pertumbuhan Investasi asing di Indonesia. http://www.endz4shared.co.cc/2010/04/perkembangan-penanaman-modal-asing-di.html. Diaksses pada tanggal 28 April 2013 pukul 13.00
Pratama,Fandi.Penanaman Modal Asing. http://vladimirfandypratama.blogspot.com/2012/03/penanaman-modal-asing.html.Diakses pada tanggal 25 April 2013 pukul 19:44